Alat proteksi kebakaran aktif
Adalah peralatan yang disediakan untuk memadamkan api saat terjadi nya kebakaran, alat ini terdiri dari (Apar, Heat/smoke detector, Springkel, Hydrant, Pressurized Fan)
1. APAR
Alat Pemadam Api Ringan (Fire Extinguisher) digunakan untuk memadamkan api skala kecil. Apar terdiri dari tabung bertekanan yang berisi cairan CO2, Foam, Dry powder, air) . Cara penggunaan apar seperti gambar dibawah:
2. HEAT DETECTOR, SMOKE DETECTOR
Smoke detector akan aktif ketika mendeteksi kepulan asap kebakaran yang masuk kedalam chamber dengan density asap melebihi nilai ambang batas (threshold) settingan sedangkan heat detector terdiri dari sensor temperature (panas) dimana akan mengaktifkan alarm jika mendeteksi panas yang diluar ambang batas (threshold).
3. SISTEM HYDRANT
Secara umum, sistem hydrant bekerja dengan memompakan air dari sumber air (tandon air) ke sistem atau lokasi terjadinya kebakaran. Hydrant terdiri dari 3 pompa (jockey pump, electric pump, diesel pump). Jockey pump bekerja dengan mempertahankan tekanan disaluran pipa hydrant, tekanan pada saluran diatur pada tingkat tertentu. Untuk pengamanan tekanan berlebih safey valve dipasang untuk membypass saluran air kembali ke sumber saat terjadi tekanan lebih. Ketika terjadi kebakaran yang ditandai dengan pecah nya sensor atau bulb springkler sehingga air keluar, maka jockey pump bekerja untuk mempertahankan tekanan pada saluran, ketika jockey pump tidak dapat mengatasi tekanan maka electric pump akan bekerja untuk membantu, jika electric pump masih belum mampu untuk menstabilkan tekanan atau eletric pump berhenti ketika supply listrik mati sehingga secara otomatis diesel pump akan bekerja memompakan air ke arah posisi kebakaran untuk memadamkan api.
Instalasi pemipaan sistem hydrant terpasang disekitar bangunan, untuk intalasi pipa air springkel dipasang diatas platfon setiap jarak 3-5 meter. Tekanan air pada springkel berkisar antara 1 – 3 bar. Dan instalasi pemipaan untuk hydrant box, siemense, hydrant pillar terletak setiap lantai bangunan pada posisi taman, rest area, parkir, dll.
Sentral hydrant yang diletakkan dilokasi khusus.
Springkel (tekanan 1 – 2 Bar)
4. Pressurized Fan
Yaitu fan atau baling-baling angin yang memiliki tekanan positif, sehingga kepulan asap dapat didorong atau memberikan udara segar pada area yang dipasang. Umumnya dipasang pada tangga darurat, jalur evakuasi, lokasi assembly point (titik berkumpul jika terjadi keadaan darurat)
4. Alat komunikasi darurat bahaya
Yaitu peralatan yang digunakan sebagai komunikasi atau informasi yang dapat dimanfaatkan ketika terjadi nya bahaya atau kebakaran. Terdiri dari:
1. Alarm kebakaran / sirine/ bell
2. HT
3. Control room
5. Sarana Evakuasi
Yaitu segala sarana yang diperlukan saat dilakukan proses evakuasi untuk menghindari orang lain dari sumber bahaya. Terdiri dari:
1. Emergency Light, Exit / Lampu darurat, petunjuk arah jalan atau keluar (exit). Syarat emergency light, jalur evakuasi atau exit harus dapat berfungsi dan dicek secara rutin, power/battery harus dapat berfungsi
2. Emergency door / pintu darurat
Emergency door harus memiliki warna yang khusus, terpasang tulisan exit dan alarm. Hanya dapat dibuka satu arah menuju area exit (untuk menghindari masuknya bahaya, api, asap). Pintu harus tahan api dan akses menuju pintu darurat tidak terhalang
Sensor Alarm emergeny door akan aktif ketika dibuka
3. Emergency stairs/ tangga darurat
Tangga darurat ada yang dipasang diluar gedung atau didalam bangunan gedung yang harus memenuhi persyaratan berikut:
Tangga darurat memiliki ventilasi atau pressured fan untuk membuang asap. Pintu menuju tangga darurat tidak boleh dikunci dan tertutup agar asap tidak masuk. Tangga harus bebas dari halangan: contoh tidak boleh digunakan untuk
menyimpan barang, tempat gudang, dll
Contoh tangga darurat diluar gedung:
4. Emergency lift /
Emergency lift harus memiliki sumber daya listrik dari supply listrik darurat (genset, UPS)
Lift yang digunakan saat terjadinya kebakaran, Lift tidak boleh dipakai saat terjadi bahaya kebakaran karena sistem kelistrikan lift tersebut disupply dari jalur PLN. Saat terjadi kebakaran jika supply listrik terputus maka akan dapat mengakibatkan lift macet.