Pemasangan penangkal petir

Penangkal petir adalah perangkat yang digunakan untuk menyalurkan energy listrik yang dihasilkan dari petir menuju ke permukaan tanah, sehingga energy listrik petir tersebut bila mengenai suatu banguanan tidak merusak dan tidak membahayakan bagi benda yang dilewatinya, untuk kemanan bagi gedung dan orang disekitarnya.

Prinsip kerja penangkal petir:

Petir dengan muatan listrik negatif akan mencari titik terdekat muatan yang berlawanan yaitu muatan positif. Muatan positif pada tanah melalui grounding merambat melalui konduktor menuju ujung batang penangkal petir. Pertemuan muatan positif dan negatif mengahsilkan aliran listrik melalui konduktor dan merambat ke pentanahan.

Ada dua jenis penangkal petir:cara konvensional dan sistem radius. Pangkal sistem radius memiliki cakupan wilayah yang dilingungi lebih luas. Dan frekwensi sambaran petir sistem radius lebih banyak karena luasnya
area yang dilindungi. Sistem radius harus memiliki sistem grounding yang lebih baik dari pada sistem konvensional.
Bagian penangkal petir konvensional:
1. Batang penangkal petir
2. Kabel konduktor
3. Pembumian

1. Batang penangkal petir berupa tembaga yang ujungnya runcing berbentuk seperti tombak. Dibuat runcing karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas
pada ujung logam yang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik menarik dengan muatan listrik yang
ada diawan. Batang runcing ini dipasang pada bagian puncah suatu bangunan. Ketinggian tombak atas (split) hingga 1 meter. Atau batang penangkal petir dipasang pada tiang tunggal.


Kabel Konduktor:
Kabel konduktor terbuat dari jalinan kawat tembaga dengan diameter 1cm – 3cm. Kabel konduktor disambungkan ke batang penangkal petir dengan cara diclamp, dibaut atau dilas sehingga sambungan kabel konduktor dan batang kuat. Pada bagian bawah kabel konduktor disambungkan dengan batang pentanahan atau grounding. Kabel konduktor tersebut dipasang pada dinding dibagian luar bangunan. Atau dipasang sepanjang bubungan dan pinggiran atap bangunan. Kemudian melewati sudut-sudut bangunan dan turun kebawah menuju titik pembumian.

Tipe kabel adalah BC luas permukaan 25mm2, 50mm2,

Pembumian
Tempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan muatan listrik dari kabel konduktor ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam ditanah.

Batang pembumian terbuat dari bahan tembaga berlapis Baja Diameter 1″, 3/4″, 1/2″ cm dan panjang sekitar 1,8 – 4 m

Pemasangan penangkal petir harus disesuaikan dengan cakupan luas area atau radius perlindungan yang sesuai yang mengacu kepada komponen air terminal yang
diperlukan.

Ketinggian instalasi penangkal petir dari bawah hingga atas permukaan Tanah juga berpengaruh pada besaran radius perlindungan dimana ketinggan dan radius berbending lurus dengan bertambahnya radius perlindungan.

Pada instalasi kabel BC yang dipasang disepanjang atap, sebaiknya dilindungi dengan menggunakan PVC selain untuk menghindari dari bahaya loncatan listrik terhadap material disekitar gedung juga untuk menghindari dari kerusakan mekanis


Instalasi penangkal petir:

Perencanaan:

Gambar atau denah sistem penangkal petir terdiri dari:

-Jumlah batang penangkal petir yang akan dipasang
-Titik pemasangan pada banguanan: Titik yang lebih tinggi
-Jalur konduktor = bumbungan hingga ke dinding bagian luar
-Titing pembumian ,

Alat dan bahan:
1. Unit splitzen kerucut (Tombak atas) =  2 unit
2. Copper road 1/2″ x 1 meter
3. Kabel BC (dia 25,50mm) panjang: 20 meter
4. Pipa conduit  : 4 batang
5. Clamp, baut pengencang (minimal tebal baut 20mm): 10 ea
6. Ground rod : diameter 1″, 3/4″ cm panjang 3-4 meter (dapat dipasang single dengan 1 ground rod atau
paralel dengan 2 pcs ground rod)

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *